Salah satu Jalan penghubung 23 Desa di Kec. Batang Asai |
SAROLANGUN - Buruknya akses jalan menuju 23 Desa di Kecamatan Batang Asai telah menyulut kekecewaan masyarakat terhadap kepemimpinan Gubernur Jambi, Zumi Zola. Menurut pantauan tim ulasanjambi di lapangan pada hari Sabtu (25/02), 70% kondisi jalan dalam keadaan hancur dan sangat sulit untuk ditempuh.
Akibat dari kerusakan jalan yang menghubungkan 23 desa ini, membuat ekonomi masyarakat kian sulit dengan melambungnya harga sembako di daerah tersebut. Kondisi ini sudah menahun dan tidak pernah ada perbaikan yang signifikan.
Menurut salah satu masyarakat Nurman, mengatakan kalau jalan yang kami tempuh tiap harinya ini jika musim hujan akan sulit untuk dilewatkan. Sehingga kami harus berfikir berkali lipat untuk bepergian ke Kota Sarolangun jika musim hujan tiba, ujarnya.
Nurman juga menambahkan, kejadian ini sudah menahun tanpa solusi yang jelas dari pemerintah, dan hingga saat ini kondisi jalan ini tetap sama. Jika ada proyek terhadap jalan tersebut, dikerjakan seolah-olah asal jadi seperti tidak melalui kajian geografis terlebih dahulu. Alhasil Kecamatan Batang Asai menjadi salah satu daerah terisolir di Provinsi Jambi.
Menyikapi hal tersebut, salah satu Pembina Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Batang Asai (Himapaba) Tarmizi menyatakan "Kondisi jalan di 23 Desa se Kecamatan Batang Asai sudah terjadi berpuluh tahun yang lalu, klo tidak salah sekitar tahun 1990 yang lalu. Kami yang bernanung di HIMAPABA sangat mengkhawatirkan kondisi masyarakat Kec. Batang Asai jauh dari perihatinnya pemerintah Provinsi Jambi," ujarnya.
Tarmizi melanjutkan, bahwa jalan yang rusak tersebut adalah jalan Provinsi, bukan jalan Kabupaten Sarolangun. Panjang jalannya sekitar lebih kurang 170 KM, 70% dalam kondisi rusak parah. Jadi jalan ini kewenangan Pemerintah Provinsi Jambi, bukan kewenangan Pemerintah Kabupaten Sarolangun. Kami sangat berharap kepada pemerintah Provinsi Jambi di bawah Kepemimpinan Zumi Zola untuk segera membangun akses jalan tersebut secara maximal di tahu 2017 ini, jangan asal jadi.
Kami mahasiswa yang tergabung di HIMAPABA sudah menggelar aksi menyatakan pendapat dan memberikan tuntutan pada Guubernur Jambi, sekalipun hanya diterima oleh Sekda Provinsi Jambi. Kami akan terus menuntut itu, karena ini janji politiknya Zola, bukan janji politik Pak Sekda. Jika tahun ini kondisi jalan di Dusun kami tak berubah, saya dan teman-teman mahasiswa akan membawa lumpur kuning kuning ke kantor gubernur Jambi, sebagai hadiah dari masyarakat Batang Asai, tutup Tarmizi. (TZ)