Ilustrasi |
SAROLANGUN - Pada hari Kamis (26/1) kemarin, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Sarolangun
(HIMSAR) Jambi, berunjuk rasa di kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)
Sarolangun. Pada unjuk rasa itu, HIMSAR menuding adanya kejanggalan
terhadap Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang disahkan KPUD Sarolangun
beberapa waktu yang lalu.
Dalam orasinya di kantor KPU, mahasiswa menilai KPU tidak transparan dan
netral selama tahapan Pilkada Sarolangun berlangsung.Mereka juga
menyebut ada kejanggalan jumlah DPT yang merupakan data penentu pemilih
di Pilkada.
“Jangan sampai ada indikasi permainan antara pihak
penyelenggara dengan salah satu pasangan calon. Kami minta anggota KPU,
PPK, PPS dan KPPS harus bebas dan tidak berpihak kepada kepentingan
pribadi maupun golongan tertentu,” kata Ahmad Kholis, Korlap aksi.
Setelah puas berorasi, mahasiswa akhirnya disambut
oleh Ahyar, ketua KPU Sarolangun dan beberapa komisioner
lainnya. Dihadapan ketua KPU mereka meminta agar KPU berkomitmen untuk
menjalankan Pilkada sesuai kentuan dan azas yang berlaku.
“Ada tiga tuntutan kami.Pertama meminta KPU berkomitmen
untuk netral. Kedua KPU harus tetap mengedepankan transparansi selama
proses Pilkada. Ketiga mempertanyakan jumlah DPT yang berubah secara
drastis,” pinta mahasiswa.
Komisioner KPU memberikan penjelasan dan menerima tututuan
pengunjuk rasa. Mereka akhirnya membubarkan diri dengan tertib dibawah
pengamanan pihak kepolisian. (KJ)